Glitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word Generator
Glitter Word Generator Glitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word GeneratorGlitter Word Generator
Glitter Word Generator
        Â

Rabu, 23 November 2011

MERESENSI

 
1.      Judul               : Dealova
2.      Penulis             : Dyn Nuranindya
3.      Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama
4.      Kota Terbit      : Jakarta
5.      Tahun Terbit    : 2005
6.      Tebal               : 304 Halaman ; 20 cm
7.      Cetakan ke      :
8.      Cover              : Ada gambar 3 orang, seorang cewek dan 2 cowok. Satu cowok di
sebelah kanan cewek dengan membawa gitar dan tangannya menggandeng cewek dan cowok satunya di sebelah kiri cewek dengan membawa bola basket dan tangannya juga menggandeng cewek tersebut

Dyan Nuranindya lahir di Jakarta, 14 Desember 1985, bungsu dari dua bersaudara. Cewek yang lebih akrab disapa “Dichiel” (Dyan kecil) oleh teman-teman sekolahnya ini tidak pernah kepikiran untuk menjadi penulis. Baginya , menulis merupakan bakat yang kelewat terpendam, tapi ternyata sekarang berhasil dia temukan. Sebenarnya hobinya adalah  menggambar. Tidak heran dia pernah menyabet juara I lomba poster sewaktu SMP dan memperoleh beberapa penghargaan berbagai kegiatan pernah digelutinya. Mulai dari dunia tarik suara sampai pecinta alam yang membuatnya mempunyai dunia panjat tebing. Dia lulusan SMU Negeri 6 Jakarta.
Penulis berharap dia dapat mengembangkan hobinya yang sempat terpendam dan mengajak kepada teman-teman muda lainnya untuk mencoba menulis.
Dengan meresensi buku ini kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan buku ini serta untuk mengidentifikasi buku ini.
Karra gadis SMU Persada yang tomboy yang jago main basket. Dia mempunyai kakak laki-laki yang bernama Iras. Teman Iras, Ibel adalah cowok yang jago main gitar. Dia dekat dengan Karra. Tapi Karra menggapnya sebagai kakak. Jadi jadi karra cuek aja saat Abel menunjukkan perhatian Karra malah di taksir Dina, anak baru di sekolah yang juga jago main basket. Tampang Dira yang sok cool tapi sengak bikin Karra sebel banget sama cowok itu. Tapi pada akhirnya Karra dan Dira berpacaran. Setelah beberapa bulan berpacaran, tiba-tiba Karra mengetahui bahwa Dira mengidap penyakit bawaan dari lahir. Dan Dira pun meninggal. Setelah kepergian Dira, Karra sangat sedih. Tapi Karra beruntung mempunyai Ibel yang setia menemaninya saat Karra senang ataupun sedih. Dan pada akhirnya mereka pun berpacaran.
Gaya bahasa dalam novel ini, ringan dan mudah dipahami. Dan ceritanya cocok dengan serita anak muda yang memang menceritakan tentang cinta. Kelebihan lainnya yaitu saat kita membaca buku ini, penulis mampu membuat pembaca untuk ingin terus membaca halaman demi halaman sampai selesai.
Dalam alur cerita novel ini, ada contoh sifat siswa sekolah yang tidak baik, contohnya saat Dira dihajar oleh dia yang mantan ketua basket hingga babak belur. Seharusnya hal yang seperti itu tidak di tulis dalam cerita karena mencontohkan hal buruk tentang siswa-siswi yang seorang pelajar harusnya berperilaku layaknya seorang pelajar.
Untuk ukuran novel remaja buku ini tidak terlalu tebal dan bentuknya yang menimalis mudah dibawa kemana-mana.
Selain itu bahasa yang digunakan cocok dengan gaya bahasa anak muda yaitu bahasa gaul.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar